Cari Blog Ini

Rabu, 26 Juli 2017

Renungan

Seberapa lama kita sudah mengaji...?
Atau seberapa lama Tarbiyah?
Apapun jawaban yang kita berikan ..tidak akan pernah menjamin diri kita selamat dari tipu daya dunia..

Tapi sadarilah sahabat..
Terus Mengaji atau terrus berada dalam tarbiyah..adalah 1 kesuksesan kita...
Kita masih berada dalam jamaah kebaikan..
Kita masih berada dalam lingkungan kebaikan...

Tak perlu malu..rendah diri karena telah  melakukan keburukan padahal berada dalam lingkungan kebaikan...
Yang perlu kita lakukan ada kembali mengerjakan kebaikan..
Karena kebaikan yang banyak akan menutupi keburukan...
Asal kita tidak selalu mengulang kesalahan yang sama...

Tetap yakin akan kebaikan...
Tetap lah terus mencari semangat kehidupan...

Lsm, 27 agustus 2017

Jumat, 01 Januari 2010

Untuk yang merindukan kedatangnku

Untuk yang merindukan kehadiranku.....

Umi dan abi....aku tahu

Engkau berdua selalu menantikan kehadiranku...

Engkau mengharapkan keberadaan diriku..

Tahukah engkau umi,abiku?...

Allah belum menakdirkan aku berjumpa dengan kalian...

Belum tiba masaku untuk melihat wajah kalian berdua...

Belum tiba takdirku untuk bersama berjuang, untuk mengabdi kepadaNya didunia.....

Umi dan abi...

Aku tahu setiap bulan abi selalu berdoa agar umi tidak dapat haid (sebagai tanda awal kehadiranku...)

Aku tahu..setiap bulan...umi selalu harap2 cemas...akankah haid bulan ini? Atau aku akan hadir?..ketika haid yang hadir..sedih tersimpan dalam hatimu umi...7 tahun bukan waktu yang singkat ya mi.??

Mi, bi aku tahu, kalian berdua selalu menjaga jalan yang kalian tempuh untuk kehadiranku jauh dari syirik, tahayyul...pengobatan yang tidak syar’i..

Mi, bi..

Tahu nggak harapanku??aku ingin terlahir dari abi dan umi yang taat dan shaleh.abie yang selalu menjaga shalat jama’ah dimesjid, yang rajin tilawah, rajin bersedekah, menjaga shalat malam,..umi yang selalu menjaga shalat tepat pada waktunya, tidak lupa shaum sunnah,tidak pernah meninggalkan shalat sunnah...agar..sumpah ku ketika ruhku ditiup dalam rahimmu umi,dapat terlaksana sampai akhir hayatku didunia...aku masih punya kesempatan meminta kan umi,bi...?

Sedih rasanya melihat kawan2ku yang lain, ada yang tak punya pilihan..mereka ada yang terlahir dari orang tua yang tidak taat...lahir dari hubungan yang tidak sah! kalau mereka boleh memilih..tentu mereka tidak MAU..!!!

Umi,abi..

Teruslah memohon kepada Allah..disepertiga malammu...

Teruslah memohon umi,bi...

Jangan sampai urusan dunia menghentikanmu untuk memintaku segera hadir..

Umi..abi

Jangan saling menyalahkan ya...?

Jangan saling melempar tanggung jawab..

Bukankah Kehadiranku adalah hasil kerjasama kalian berdua..?

Bersabar ya mi..bi..

Ketika Allah sudah menentukan waktunya, pasti aku akan hadir menjumpai kalian....

Penuhi harapanku tadi ya umi..abi ?

Semoga Allah cepat mempertemukan kita...AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIN ya Allah

Rabu, 23 Desember 2009

Selamat hari Ibu

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi!, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.

~~~

Bagaimanapun, kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita. Seringkali kita menganggap mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja. Tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak lahir. Pikirkanlah hal itu !!!

Apakah kita mau menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua kita?

~~~

Ikhwah gaul